Proses Submisi Film Sudah Berakhir, Mari Berkenalan Dengan Kurator dan Juri Ciputra Film Festival 2023
Pendafatran submisi Ciputra Film Festival telah ditutup pada tanggal 30 April 2023 lalu. Saat ini, hasil karya dari sineas yang telah terdaftar kan dikurasi oleh praktisi sinema Indonesia. Karya yang telah masuk ada 345 film dengan rincian 280 film fiksi dan 65 film dokumenter. Sebelum menuju pengumuman karya terpilih, mari berkenalan dengan kurator film di Ciputra Film Festival dan juga juri yang bertugas menjuri di program kompetisi Ciputra Film Festival ya!
Untuk kurator Ciputra Film Festival di 2023 ini ada Mas Wimar dan Mas Fauzan atau yang biasa dipanggil sebagai Mas Ucan
Wimar Herdanto merupakan filmmaker dan seniman video lulusan Universitas Airlangga. Ia mulai membuat film saat bergabung dengan Kine Club FISIP Universitas Airlangga semasa kuliah, Ia dikenal juga sebagai dosen paruh waktu untuk produksi film di beberapa kampus Surabaya. Saat ini ia sedang mengejar gelar master di Departemen Media & Komunikasi, Universitas Airlangga. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur FESTCIL — Festival Film di Surabaya.
Kecintaannya pada film membuatnya mengenal dan aktif di Independen Film Surabaya (infis), New Asian Producers Network- Napnet, berkarier dan memiliki rumah produksi Figuratif Pictures. Fauzan lulus dari Teknologi Pendidikan Unesa dengan peminatan pada Media Film, Programmer ACFFEST KPK RI, International Film Screening G20 KPK RI, lulusan International Film Business Academy — Busan Asian Film School AFiS di Korea Selatan, Cultural activist Film Programme Kemdikbud RI di Auckland University of Technology (AUT) Selandia Baru, Talent Campus FIFF di Tehran, Iran, dll. Saat ini selain menyiapkan film terbarunya, terlivat dalam transmedia storyteller, program kolaborasi seni budaya, berkutat di bidang media dan komunikasi, beliau juga menggarap berbagai kompetisi film, workshop film di Jawa Timur, dan menjabat Wakil Milenial Komite Pendampingan Program Siaran TVRI Jatim serta Dewan Pendidikan Kota Surabaya.
Lalu, tak kalah hebatnya, berikut profil dari juri Ciputra Film Festival 2023
Ipank merupakan script writer dan MV Director. Tercatat pernah menjabat sebagai ketua dan merupakan pendiri komunitas PWO FILMS Indonesia. Ipank merupakan seorang lulusan Universitas Soedarso Surabaya tahun 2015. Selain pengalamannya sebagai sutradara dan penulis skenario, Ipank juga pernah mendapatkan penghargaan di Police Film Festival.
Eka Wahyu Primadani, S.Sn., M.Sn. merupakan sutradara, asisten sutradara, aktor, dan seniman video. Ia menempuh pendidikan sarjana dan magister di ISI Yogyakarta. Penyutradaraan Terbaik Festival Film Independent (FFI) S.Cream #8 2014 (SIRINE). Sinematografi Terbaik Festival Film Independent (FFI) S.Cream #8 2014 (SIRINE), JAFF Movie Night 2018 Yogyakarta (AKDP), Official Selection Festival Del Cinema D’ Indonesia 2018. Cinema La Compagnia, Florence, Italia (ASMARADANA), dan lainnya.
Robby Ertanto adalah seorang sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta. Selain itu, ia juga pernah menimba ilmu secara langsung dari pemenang piala Oscar, Tom Abbrams. Ia mendirikan rumah produksinya sendiri yang bernama Anak Negeri Film, yang telah sukses memproduksi berbagai film indie. Karyanya sudah melanglang buana di luar negeri.
Filmnya yang diapresiasi oleh penggiat sinema di Indonesia di antaranya adalah 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita dan Dilema. Robby bekerja sama dengan Wulan Guritno dalam film omnibus berjudul DILEMA. Berkat film tersebut ia meraih penghargaan Best Feature Film di International Festival of Detective Film Moskow, Rusia.
Tahun 2019, Robby membuat film berjudul Ave Maryam. Film ini menyoroti hubungan terlarang antara suster dan pastor. Film ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Internasional Hanoi 2018, kemudian Festival Film Asia Hong Kong 2018, dan Festival Film Internasional Capetown 2018. Di Indonesia, film ini pertama kali ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan ditayangkan di bioskop pada 11 April 2019
Jangan lupa untuk menghadiri acara Ciputra Film Festival 2023 ya!